BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Keunggulan
suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan
sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab
tantangan-tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup
untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk
membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah
mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu, pemerintah
melontarkan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang
luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana
pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan
menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
kualitas SDM.Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan
dari seluruh sektor pembangunan.Makalah ini akan membahas mengenai esensi
pendidikan dan pembangunan, pembangunan sistem pendidikan nasional, peranan
pendidikan dalam pembangunan.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa sumbangan pendidikan bagi pembangunan?
1.2.2
Mengapa sistem
pendidikan harus dibangun?
1.2.3
Bagaimana pendidikan dan pengaruhnya dalam pembangunan nasional?
1.3
Tujuan Masalah
Dalam makalah ini, ada beberapa
tujuan yang ingin didapat, antara lain :
1.3.1
Tujuan Umum
1.3.1.1
Untuk mengetahui
sumbangan pendidikan bagi pembangunan
1.3.1.2
Untuk mengetahui
segala sistem dalam pendidikan yang harus dibangun
1.3.1.3
Untuk mengetahui
pengaruh pendidikan dalam pembangunan nasional
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Agar dapat dimanfaatkan oleh khalayak umum tentang
pengaruh pendidikan dalam pembangunan pendidikan
1.3.2.2 Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sumbangan Pendidikan Bagi
Pembangunan
Kita tidak bisa memungkirinya bahwa sumbangan
pendidikan pada pembangunan sangatlah besar, meskipun hasilnya tidak bisa kita
lihat dengan segera. Tapi ada jarak penantian yang cukup lama antara proses
dimulainya usaha dengan hasil yang ingin dicapai.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi,
diantaranya :
1) Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia
yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra
manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
2) Segi Lingkungan Pendidikan
Klasifikasi
ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem.
Lingkungan keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal),
lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan
prajabatan dan dalam jabatan.
3) Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang
pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education), pendidikan lanjutan,
menengah, dan pendidikan tinggi.
4) Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan
kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial politik,
keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan
l;ain-lain.
2.2
Pembangunan Sistem Pendidikan
Nasional
Bagian ini
akan mengemukakan dua hal yaitu mengapa sistem pendidikan harus dibangun dan
wujud sisdiknas.
2.2.1
Mengapa Sistem Pendidikan Harus
Dibangun
Sistem pendidikan perlu dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia cenderung berupaya untuk mendekatkan dirinya pada kesempurnaan, untuk
itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, termasuk sistem pendidikan.
Selain itu, pengalaman manusia juga berkembang. Itulah sebabnya mengapa
sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan
jawaban atas teka teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan.
2.2.2
Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain
saling terkait, yaitu aspek filosofis dan keilmuan, yuridis, struktur, dan
kurikulum
a.
Hubungan Antar Aspek-aspek
Aspek filosofis keilmuan dan yuridis menjadi landasan
bagi aspek-aspek yang lain, karena memberikan arah pada aspek-aspek lainnya.
Meskipun aspek filosofis menjadi landasan, tetapi tidak harus diartikan bahwa
setiap terjadi perubahan filosofis dan yuridis harus diikuti dengan perubahan
aspek-aspek yang lain secara total.
b.
Aspek Filosofis dan Keilmuan
Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasioanal
pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional yang etntunya memberikan peluang
bagi pengembanga hakikat manusia yang kodrati yang berartipula bersifat wajar.
Bagi kita pengembangan sifat kodrati manusia itu pararel dengan jiwa Pancasila.
c.
Aspek Yuridis
UUD 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya
relatif tetap. Beberapa pasal yang melandasi pendidikan sifatnya eksplisit
(pasal 31 ayat (1) dan (2); pasal (32)) maupun yang implisit (pasal 27 ayat (1)
dan (2); pasal (34)).
Pasal pasal tersebut sifatnya masih sangat global dan
perlu dijabarkan lebih rinci kedalam UU Pendidikan seperti UU Pendidikan No. 4
Tahun 1950, UU Pendidikan No. 12 Tahun 1954 dan disempurnakan lagi oleh UU RI
No. 2 Tahun 1989.
d.
Aspek Struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan
pada upaya pembenahan struktur pembangunan pendidikan yang mencakup jenjang dan
jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang
lai, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
e.
Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan.
Tujuan kurikuler berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan tersebut dapat
berupa materinya, orientasinya,pendekatannya maupun metodenya.
2.3
Hubungan Pendidikan
Dengan Pembangunan
2.3.1
Peranan Pendidikan Dalam Bidang
Pembangunan Ekonomi
Pendidikan memberi kontribusi secara signifikan terhadap pembangunan
ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai kajian
akademis dan penelitian empiris telah membuktikan keabsahannya. Pendidikan
bukan hanya melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki
pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, tetapi juga dapat
menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
Karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak saja berfaedah bagi
perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pencapaian
pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan pendapatan dan
produktivitas masyarakat.
Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan
sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan
berbagai problem krusial: pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba,
dan welfare dependency yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah.
Ada tiga paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge
based economy tampak kian dominan:
a) Kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b) Hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian
kuat dan solid.
c) Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang
mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang.
2.3.2
Peranan Pendidikan Dalam Membangun
SDM.
Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup.
Oleh karena itu, secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di
bidang pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan
manusia itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di
dalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu,
masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan keluarga. Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan
harus didesain dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada
peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan
mengutamakan mutu, efektivitas dan efisiensi.
Upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan memiliki landasan komitmen internasional,
sebagai visi bersama berbagai negara di dunia, melalui kesepakatan yang dikenal
dengan kesepakatan Dakkar-Senegal tahun 2000.
Kesepakatan Dakkar yang diimplementasikan dalam kesepahaman Education for
All (EFA) meliputi enam komponen penting, yaitu:
a. pendidikan anak usia dini (PAUD)
b. pendidikan dasar
c. pendidikan keaksaraan
d. pendidikan kecakapan hidup (life skill)
e. kesetaraan dan keadilan gender
f. peningkatan mutu pendidikan.
2.3.3
Pendidikan Dan Pengaruhnya Dalam
Pembangunan Sosial.
a. Pembangunan Berwawasan Kependudukan.
Secara sederhana pembangunan berwawasan kependudukan mengandung dua makna
sekaligus, yaitu:
1) Pembangunan berwawasan kependudukan
Pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada,
penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan. Penduduk harus
dijadikan subjek dan objek dalam pembangunan. Pembangunan adalah oleh penduduk
dan untuk penduduk.
2) Pembangunan berwawasan kependudukan
Pembangunan sumberdaya manusia, pembangunan lebih menekankan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia dibandingkan dengan pembangunan
infrastruktur semata-mata.
b. Dimensi Penduduk dalam Pembangunan Nasional.
Ada beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa penduduk merupakan isu
yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan nasional Berbagai pertimbangan
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Penduduk
merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan.
Dapat dikemukakan bahwa penduduk adalah subjek dan objek pembangunan. Jadi,
pembangunan baru dapat dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan
penduduk dalam arti luas yaitu kualitas fisik maupun non fisik yang melekat
pada diri penduduk itu sendiri.
2) Keadaan
penduduk yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang
dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan
kualitas penduduk yang memadai, akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas
rendah, menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban bagi pembangunan
nasional.
3) Dampak
perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka yang panjang.
Karenanya, seringkali peranan penting penduduk dalam pembangunan terabaikan. Sebagai
contoh, beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa krisis ekonomi dewasa ini
akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan seseorang pada 25 tahun ke
depan atau satu generasi.
c. Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik
Temunya
Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan
serta antara keduanya.
1.
Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia
sedangkan pembangunan merupakan usaha keluar dalam diri manusia.
2.
Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang
menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyediaan saran, dan seterusnya.
BAB
III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Pendidikan merupakan jalan menuju
kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan kegagalan membangun
pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial: pengangguran,
kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan bagi pemerintah.
Ada tiga paradigma yang menegaskan
bahwa pembangunan merujuk knowledge-based economy tampak kian dominan, yakni
1. Kemajuan ekonomi dalam banyak hal
bertumpu pada basis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Hubungan kausalitas antara
pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid.
3. Pendidikan menjadi penggerak
utama dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi
struktural berjangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja Umar & Sulo L. La.2005. Pengantar Pendidikan: Jakarta: Rineka
Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar