Selasa, 09 Oktober 2012

Kumpulan Makalah Pendidikan Agama Islam

KATA PENGANTAR Puji syukur hanya pantas dipersembahkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat berupa kemudahan dan kelancaran, serta petunjuk-Nya yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, saya menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi kita semua dan bagi siapa saja yang berminat untuk membacanya. Amin! DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................i DAFTAR ISI...............................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB II PEMBAHASAN............................................................................4 A. Dinul Islam B. Tujuan Dinul Islam C. Karakteristik Agama Islam D. Rukun Iman dan Asmaul Husna E. Yang termasuk Dosa Besar F. Afalul Ibad (perbuatan hamba) G. Aliran Syi’ah H. Aliran Khowarij I. Aliran Mu’tazilah J. Ajaran Ahlussunah Wal Jama”ah K. Sikap perilaku orang beriman BAB III PENUTUP....................................................................................19 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA.................................................................................20 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinul berasal dari bahasa Arab "addin" yang berarti agama. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu mempercayai dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah, dimohonkan petunjuk dan pertologan-Nya. Secara garis besarnya islam mengajarkan pada umatnya untuk bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan kehendak, dan saling menghargai. Aqidah Islamiah dibangun di atas rukun iman yang enam, yaitu: Iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Surat Al-A'raf, ayat 180"(yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan "zikrullah". Orang beriman adalah orang yang memiliki landasan hidup yang kukuh dan benar, yakni landasan hidup yang berdasarkan wahyu Allah SWT.Dengan landasan hidup tersebut orang beriman memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan manusia lain. Hidup manusia yang tidak dilandasi iman, tak ubahnya seperti kehidupan hewan ternak, yang hanya makan, minum, bekerja, tidur, dan beranak. Sebaliknya, dengan landasan iman, hidup manusia akan terarah, sesuai dengan yang dihekendaki penciptanya, yakni Allah SWT. Dosa-dosa besar dalam Islam seperti yang tersebut dalam Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad. Di sini ada 5 (lima) dosa besar yang dicantumkan yang saya anggap sangat penting. 1. Membunuh 2. Mencuri 3. Berzina 4. Minum Miras (Alkhohol)/Narkoba 5. Meninggalkan Rukun Islam yang Lima 6. 70 Dosa Besar Menurut Adz-Dzahabi dalam Al-Kabair (الكبائر) Sesuai kaidah universal yang berlaku dalam sistem penciptaan semesta bahwa tiada seorang pun yang memiliki kepelakuan mutlak dan mandiri selain Tuhan. Apabila sebagian fenomena memiliki pengaruh dan perbuatan maka hal itu sesuai dengan kehendak dan izin Tuhan. Dalam Islam juga terdapat beberapa aliran yaitu Aliran Syi’ah, Aliran Khowarij, Aliran Mu’tazilah, Ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah,dll. Dengan disusunnya makalah ini damaksudkan agar menambah pengetahuan tentang Agama Islam. B. Rumusan Masalah Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka saya membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya: 1. Apa arti Dinul Islam? 2. Apa tujuan Dinul Islam? 3. Bagaimana karakteristik Agama Islam? 4. Apa Rukun Iman dan Asmaul Husna? 5. Apa saja yang termasuk perbuatan Dosa Besar? 6. Apa Afalul Ibad? 7. Apa Aliran Syi’ah? 8. Apa Aliran Khowarij? 9. Apa Aliran Mu’tazilah? 10. Apa Ahlussunnah Wal Jama’ah? 11. Bagaimana sikap periloaku orang beriman? C. Tujuan Mahasiswa mengetahui pengetahuan Agama Islam secara sempurna meliputi: 1. Ta’at beribadah, berdzikir, berdo’a serta mampu menjadi imam dan khotib bagi yang laki-laki. 2. Mampu membaca Al-qur’an dan menghayati kandungan maknanya. 3. Berakhlak mulkia mengembangkanilmu dan teknologi untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara. 4. Memahami, menghayati dan mengambil manfa’at dari peradaban Islam. 5. Mampu menerapkan prinsip-prinsip Muamalah dan Syariat Islam dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. BAB II PEMBAHASAN A. Dinul Islam Dinul berasal dari bahasa Arab "addin" yang berarti agama, sedangkan islam itu sangat luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa islam itu adalah keselamatan, perdamaian yang meliputi : 1. Islam itu keselamatan, yang artinya seseorang yang memeluk agama islam akan selamat di dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam al-Qur'an dan Hadist sebagai pedoman hidup agama Islam. 2. Islam itu perdamaian, yang artinya bahwa islam itu adalah damai dan cinta perdamaian dan sebaliknya benci terhadap permusuhan. Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa keselamatan kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan syari'at dinul Islam itu sendiri yang berlandaskan dalam Al-qur’an dan Hadist. Dalam Al-qur’an disebutkan dalam surat Ali ‘imron ayat 19 yang berbunyi: “Sesungguhnya agama yang paling di ridhoi Allah di sisi-Nya ialah islam” B. Tujuan Dinul Islam Dinul Islam yang utama adalah bertauhid kepada Allah. asal makna tauhid adalah berkeyakinan bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu mempercayai dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah, dimohonkan petunjuk dan pertologan-Nya. Nabi Muhammad SAW, membawa dinul islam berupa wahyu Allah yaitu Al-Qur'an yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia yang pertama disamping Sunnah Nabi Muhammad SAW yang kedua sebagai pedoman hidup manusia. Konsep islam sebagai agama tauhid adalah ajaran sepanjang sejarah manusi dari tiap-tiap Rasul, Mulai Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Daud, Musa dan Isa sampai Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir. C. Karakteristik Agama Islam Secara garis besarnya islam mengajarkan pada umatnya untuk bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan kehendak, dan saling menghargai. Karena dalam pluralitas setiap agama terdapat kesamaan yaitu pengabdian kepada Tuhan walaupun dengan cara yang berbeda asalkan tidak menyimpang dari ajaran agama tersebut. Sebagai agama yang sempurna dan mendapat ridlo dari Allah, Islam mempunyai karakteristik khas yang membedakan agama islam dengan agama-agama lain .Karakteristik islam dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, diantaranya: 1. Karakteristik dalam bidang Agama Selain mengakui pluralisme sebagai suatu kenyataaan, islam juga mengakui adanya universalisme, yakni menagajarkan keimanan kepada Allah dan hari akhir, berbuat baik dan mengajak pada keselamatan. 2. Karakteristik dalam Ibadah Dapat dilihat dari adanya muamalah, yaitu setiap perbuatan baik yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah,sehingga setiap langkah yang dilakukan oleh umat islam bukan karena terpaksa tetapi dilakukan secara ikhlas dan mengharap ridlo-Nya. 3. Karakteristik dalam bidang Aqidah Keyakinan yang dimiliki bukan hanya di hati semata, tetapi juga direfleksikan dalam perbuatan nyata.misalnya iman kepada Allah. 4. Karakteristik dalam bidang Pendidikan, Ilmu, dan Kebudayaan Islam bersifat terbuka dan akomodatif, tetapi selektif dalam menerima ilmu dan kebudayaan dari luar. Islam juga mewajbkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu sejak lahir hingga ke liang lahat dan tidak membatasi sejauh mana jarak keberadaan ilmu tersebut. 5. Karakteristik dalam bidang Sosial Dalam islam ajaran untuk berbuat sosial sangat menonjol, bahkan senantiasa mengiringi pada ibadah-ibadah lain.misalnya sholat sangat dianjurkan berjamah untuk mempererat tali persaudaraan, keringanan bagi yang tidak mampu melaksanakan puasa dengan membayar fidyah, ibadah qurban dan zakat untuk meringankan beban fakir miskin agar terjalin silaturrohim antara yang kaya dan miskin atau agar tidak ada jurang pemisah antara keduanya karna tidak ada perbedaan di hadapan Allah SWT kecuali ketaqwaannya. D. Rukun Iman dan Asmaul Husna 1. Rukun Iman Aqidah Islamiah dibangun di atas rukun iman yang enam, yaitu: Iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasul-Nya, hari akhirat, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Keenam rukun ini telah disebutkan secara jelas dalam Al-Qur`an dan sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam. Berikut penjelasan ringkas mengenai keenam rukun iman ini: 1. Iman kepada Allah. Tidaklah seseorang dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 perkara: a. Mengimani adanya Allah Ta’ala. b. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. c. Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala. d. Mengimani semua nama dan sifat Allah yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam tetapkan untuk Allah, serta menjauhi ta’thil, tahrif, takyif, dan tamtsil. 2. Iman kepada para malaikat Allah. Maksudnya kita wajib membenarkan bahwa para malaikat itu ada wujudnya dimana Allah Ta’ala menciptakan mereka dari cahaya. Mereka adalah makhluk dan hamba Allah yang selalu patuh dan beribadah kepada-Nya. 3. Iman kepada kitab-kitab Allah. Yaitu kita mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah kalam-Nya, dan kalamullah bukanlah makhluk karena kalam merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. kita juga wajib mengimani secara terperinci semua kitab yang namanya disebutkan dalam Al-Qur`an seperti taurat, injil, zabur, suhuf Ibrahim, dan suhuf Musa. Sementara yang tidak kita ketahui namanya maka kita mengimani secara global bahwa Allah Ta’ala mempunyai kitab lain selain daripada yang diterangkan kepada kita. Secara khusus tentang Al-Qur`an, kita wajib mengimani bahwa dia merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya. 4. Iman kepada para nabi dan rasul Allah. Yaitu mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Karenanya siapa saja yang mendustakan kenabian salah seorang di antara mereka maka sama saja dia telah mendustakan seluruh nabi lainnya. 5. Iman kepada hari akhir. Dikatakan hari akhir karena dia adalah hari terakhir bagi dunia ini, tidak ada lagi hari keesokan harinya. Hari akhir adalah hari dimana Allah Ta’ala mewafatkan seluruh makhluk yang masih hidup ketika itu -kecuali yang Allah perkecualikan-, lalu mereka semua dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan amalan mereka. 6. Beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Maksudnya kita wajib mengimani bahwa semua yang Allah takdirkan, apakah kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Beriman kepada takdir Allah tidak teranggap sempurna hingga mengimani 4 perkara: a. Mengimani bahwa Allah Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang baik maupun yang buruk. b. Mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir makhluk di lauh al-mahfuzh, 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. c. Mengimani bahwa tidak ada satupun gerakan dan diamnya makhluk di langit, di bumi, dan di seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi setelah Allah menghendaki. d. Mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka beserta seluruh sifat dan perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah. 2. Asmaul Husna Berikut adalah senarai 99 nama-nama Allah dalam Islam. "Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik (yang mulia) maka serulah (dan berdoalah) kepadaNya dengan menyebut nama-nama itu, dan pulaukanlah orang-orang yang berpaling dari kebenaran dalam masa menggunakan nama-namaNya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang mereka telah kerjakan." Surah Al-A'raf, ayat 180. "(yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan "zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia." Surah Ar-Ra'd, ayat 28. Al-Malik (Maha Memiliki Menguasai Seluruh Alam) Ar-Rahim (Maha Penyayang) Ar-Rahman (Maha Pemurah) Allah subhana huwa Taala Al-Muhaimin (Maha Memelihara) Al-Mukmin (Maha Mengurniakan Keamanan) As-Salaam (Maha Sejahtera) Al-Quddus (Maha Suci) Al-Khaaliq (Maha Menciptakan) Al-Mutakabbir (Maha Memiliki Segala Keagungan) Al-Jabbar (Maha Kuasa) Al-Aziz (Maha Perkasa) Al-Qahhar (Maha Mengalahkan) Al-Ghaffar (Maha Pengampun) Al-Musawwir (Maha Membentuk Rupa) Al-Baari (Maha Mengadakan) Al-Alim (Maha Mengetahui) Al-Fattah (Maha Pemberi Keputusan) Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki) Al-Wahhab (Maha Pemberi Kurnia) Ar-Rafi (Maha Meninggikan) Al-Khaafiz (Maha Merendahkan) Al-Baasit (Maha Melapangkan) Al-Qaabiz (Maha Menyempitkan) Al-Basir (Maha Melihat) As-Sami' (Maha Mendengar) Al-Mudhill (Yang Menghinakan) Al-Muizz (Maha Memuliakan) Al-Khabir (Maha Berwaspada) Al-Latif (Maha Lemah Lembut) Al-Adl (Yang Mempunyai Keadilan) Al-Hakam (Maha Mengadili) As-Shakur (Maha Mensyukuri) Al-Ghafur (Maha Pengampun) Al-Adhim (Maha Besar) Al-Halim (Maha Penyantun) Al-Muqit (Maha Perkasa) Al-Hafiz (Maha Memelihara) Al-Kabir (Maha Berwaspada) Al-Ali (Maha Tinggi) Ar-Raqib (Maha Mengawasi) Al-Karim (Maha Pemurah) Al-Jalil (Maha Mulia) Al-Hasib ( Amat Dihormati) Al-Wadud (Maha Pengasih) Al-Hakim (Maha Bijaksana) Al-Waasi' (Maha Lapang) Al-Mujib (Maha Memperkenankan) Al-Haq (Maha Benar) As-Shahid (Maha Menyaksikan) Al-Baaith (Maha Membangkitkan Semula) Al-Majid (Maha Mulia) Al-Wali (Maha Memerintah) Al-Matin (Maha Kuat) Al-Qawi (Maha Kuat) Al-Wakil (Maha Mentadbir) Al-Muid (Maha Memulihkan) Al-Mubdi (Maha Pencipta dari Asal) Al-Muhsi (Maha Menghitung) Al-Hamid (Maha Terpuji) Al-Qayyum (Maha Berdikari) Al-Hai (Yang Hidup Kekal) Al-Mumit (Maha Pemusnah) Al-Muhyi (Maha Menghidupkan) Al-Ahad (Maha Esa) Al-Waahid (Maha Tunggal) Al-Maajid (Maha Mulia) Al-Waajid (Maha Mencarikan) Al-Muqaddim (Maha Menyegerakan) Al-Muqtadir (Maha Berkuasa) Al-Qaadir (Maha Berkuasa) As-Samad (Tumpuan Segala Hajat) Adh-Dhaahir Al-Aakhir (Maha Akhir) Al-Awwal (Maha Awal) Al-Muakkhir ( Maha Penangguh) Al-Barr (Maha Membuat Kebajikan) Al-Muta-aali (Maha Tinggi) Al-Waali (Maha Melindungi) Al-Baatin (Maha Tersembunyi) Ar-Rauf (Maha Pengasih) Al-Afuw (Maha Pemaaf) Al-Muntaqim (Maha Pembalas Dendam) At-Tawwaab (Maha Menerima Taubat) Al-Muqsit (Maha Saksama) Dhul-Jalaali wal Ikraam Maalik-ul-Mulk Al-Maane (Maha Melarang) Al-Mughni (Maha Memakmurkan) Al-Ghani (Maha Kaya) Al-Jami' (Maha Mengumpulkan) Al-Haadi (Maha Petunjuk) An-Nur (Maha Bercahaya) An-Naafi' (Memberi Manfaat) Adh-Dhaarr As-Sabur (Maha Penyabar) Ar-Rashid (Maha Bijaksana) Al-Waarith (Maha Mewarisi) Al-Baaqi (Maha Kekal) E. Yang termasuk perbuatan Dosa Besar Dosa-dosa besar dalam Islam seperti yang tersebut dalam Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad. Di sini ada 5 (lima) dosa besar yang dicantumkan yang saya anggap sangat penting. 7. Membunuh 8. Mencuri 9. Berzina 10. Minum Miras (Alkhohol)/Narkoba 11. Meninggalkan Rukun Islam yang Lima 12. 70 Dosa Besar Menurut Adz-Dzahabi dalam Al-Kabair (الكبائر) F. Afalul Ibad (perbuatan hamba) Sesuai kaidah universal yang berlaku dalam sistem penciptaan semesta bahwa tiada seorang pun yang memiliki kepelakuan mutlak dan mandiri selain Tuhan. Apabila sebagian fenomena memiliki pengaruh dan perbuatan maka hal itu sesuai dengan kehendak dan izin Tuhan. “Wa maa tasya’una illa an yasyaa’ Alllah,” dan tidak hanya sumber perbuatan yang mengikuti kehendak Tuhan, perbuatan itu sendiri berada dalam domain kehendak Tuhan. Dalam islam, perbedaan pandangan manusia akan perbuatannya sendiri, apakah merupakan kehendak pribadinya ataukah telah ditentukan jauh sebelum perbuatan itu terlahir? Dalam masalah perbuatan manusia (af’alul ibad), yang menjadi pokok permasalahan adalah: Kehendak (iradah), Kesanggupan (kudrah), dan kasab (kemampuan manusia itu sendiri). 1. Bebas Berbuat dan Berkehendak Menurut Mu’tazilah setiap manusia mempunyai keinginan, yang mana keinginan tersebut bisa untuk dilakukan, tapi tidak wajid bisa dilakukan secara mutlak. 2. Kehendak Tuhan dan Kehendak Manusia Tuhan memberikan kebebasan berbuat terhadap manusia, “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam”. Manusia tidak bisa berbuat apa-apa dengan tanpa irodah Tuhan, keinginan manusia bukanlah keinginan yang mutlak untuk bisa dilaksanakan, Tuhan memberikan rasa berkeinginan untuk berbuat, dan keinginan itu bisa dicapai dengan dua jalan. Pertama: Petunjuk. Kedua: Menyimpang atau sesat. kedua Teori ini tidak lepas dari Kontrol Tuhan. “Dan kalau Allah menghendaki, niscaya dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang Telah kamu kerjakan”. Dengan maksud bahwa apabila Tuhan memberikan kedua pilihan apakah penyimpangan atau petunjuk, maka bukan berarti manusia itu diberi kebebasan untuk memilih diantara keduanya itu, akan tetapi keduanya itu merupakan suatu hasil dari perbuatan yang berkaitan dengan sebab dan musabab. Apa-apa saja yang bisa menyebabkan untuk mendapatkan petunjuk dan kesesatan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa petunjuk merupakan buah amal shaleh, dan kesesatan buah dari amal qobih. 3. Perbuatan Baik dan Buruk Kemampuan untuk berbuat baik merupakan suatu perintah yang jelas dari Tuhan, adapun sifat buruk atau ketentuan buruk maksudnya adalah suatu sifat yang diciptakan buruk, bukan berarti ketentuan tersebut buruk yang berasal dari Tuhan. Karena setiap yang berasal dari Tuhan tidak ada yang buruk, semuanya merupakan kebaikan dan hikmah. Akan tetapi keburukan pada yang memperbuatnya. Karena yang dimaksud disini adalah keburukan yang diperbuat. G. Aliran Syi’ah Syi’ah dilihat dari segi bahasa berarti pengikut, pendukung, partai atau kelompok, sedangkan secara terminology adalah sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW atau orang yang disebut sebagai ahl al-bait. Poin penting dalam doktrin Syi’ah adalah pernyataan bahwa segala petunjuk agama itu bersumber dari ahl al-bait. Mereka menolak petunjuk-petunjuk keagamaan dari para sahabat yang bukan ahl al-bait atau para pengikutnya. H. Aliran Khowarij Secara bahasa kata khawarij berarti orang-orang yang telah keluar. Kata ini dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu’awiyyah yang dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shiffin ( 37H / 657 ). Jadi, nama khawarij bukanlah berasal dari kelompok ini. Mereka sendiri lebih suka menamakan diri dengan Syurah atau para penjual, yaitu orang-orang yang menjual (mengorbankan) jiwa raga mereka demi keridhaan Allah, sesuai dengan firman Allah QS. Al-Baqarah : 207. Selain itu, ada juga istilah lain yang dipredikatkan kepada mereka, seperti Haruriah, yang dinisbatkan pada nama desa di Kufah, yaitu Harura, dan Muhakkimah, karena seringnya kelompok ini mendasarkan diri pada kalimat “la hukma illa lillah” (tidak ada hukum selain hukum Allah), atau “la hakama illa Allah” (tidak ada pengantara selain Allah). I. Aliran Mu’tazilah Aliran Mu’tazilah merupakan aliran theologi Islam terbesar dan tertua, yang telah memainkan peranan penting dalam sejarah dunia Islam Aliran Mu’tazilah lahir kurang lebih pada permulaan abad pertama Hijriah di kota Basrah (Irak), pusat ilmu dan peradaban Islam dikala itu, tempat peraduan aneka kebudayaan asing dan pertemuan bermacam-macam agama. Pada waktu itu banyaklah orang-orang yang hendak menghancurkan Islam dari segi Akidah, baik mereka yang menamakan dirinya Islam maupun tidak. Sebagaimana diketahui, ejak Islam meluas banyaklahbangsa-bangsa yang masuk Islam dan hidup dibawah naungannya. J. Ajaran Ahlissunah Wal Jama’ah Istilah “Ahlusunnah Waljamaah” adalah sebuah istilah yang dieja-Indonesiakan dan kata Ahlusunnah Waljamaah” اهل السنه والجماعه. Ia merupakan rangkaian dari kata-kata: a. Ahl (Ahlun), berarti “galongan”atau “pengikut’ b. Al-Sunnah (al-Sunnatu), berarti “tabiat/perilaku jalan hidup/perbuatan yang mencakup ucapan dan tindakan Rasulullah SAW. c. Wa, yang berarti “dan atau “serta” d. Al-Jamaa’ah (al-jamaah), berarti ‘Jamaah” yakni jamaah para sahabat Rasul SAW. Maksudnya ialah perilaku atau jalan hidup para sahabat. Dengan demikian, maka secara etimologis, istilah “Ahlusunnah Waljamaah / golongan yang senantiasa mengikuti jalan hidup Rasul SAW. dan jalan hidup para sahabatnya. Atau, golongan yang berpegang teguh pada Sunnah Rasul dan Sunnah (Tariqah) para sahabat, lebih khusus lagi, sahabat empat (Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin ‘Affan, dan Ali bin Abi Talib). K. Sikap perilaku orang beriman Orang beriman adalah orang yang memiliki landasan hidup yang kukuh dan benar, yakni landasan hidup yang berdasarkan wahyu Allah SWT.Dengan landasan hidup tersebut orang beriman memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan manusia lain. Hidup manusia yang tidak dilandasi iman, tak ubahnya seperti kehidupan hewan ternak, yang hanya makan, minum, bekerja, tidur, dan beranak. Sebaliknya, dengan landasan iman, hidup manusia akan terarah, sesuai dengan yang dihekendaki penciptanya, yakni Allah SWT. Sikap dan perilaku orang beriman diantaranya: 1. Taqwa kepada Allah SWT. 2. Berbuat baik kepada kedua orang tua. 3. Berbuat baik kepada sesama manusia. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Di dunia ini ada beberapa golongan islam dan semua mengakui bahwa golongannya itu menganut ajaran yang benar. Sehingga tak jarang sering terjadi perpecahan antar golongan Islam dibelahan dunia ini. B. Saran Pilihlah golongan islam yang ajarannya sesuai dengan Al-qur’an dan Hadits (tidak sesat). DAFTAR PUSTAKA Pakpahan, Hendra. “Dinul Islam”. “ http://dinulislami.blogspot.com/2009/08/dinul-islam.html (diakses tanggal 02 Oktober 2012) cooleeach. “Karakteristik Agama Islam”. http://p3cell.blogspot.com//2010/01/karakteristik-agama-islam (diakses tanggal 02 Oktober 2012) Al Mughni, Fajri. “Afalul Ibad”. “ http://yusifmembaca.blogspot.com/2011/12/afalul-ibad.html (diakses tanggal 02 Oktober 2012) Ciremai, Anak. “Makalah Aqidah Tentang Sikap dan Perilaku Orang Beriman”. http://anakciremai.com/2008/04/makalah-aqidah-tentang-sikap-dan.html (diakses tanggal 02 Oktober 2012) Ummati. “Apa Itu Ahlussunnah Wal Jamaah?”. http://ummatipress.com/2012/04/15/apa-itu-ahlussunnah-wal-jamaah.html. (diakses tanggal 02 Oktober 2012)